Terminal Nganjuk - Cerita ini pasti pernah dialami oleh penumpang bis
ATB atau bis bumel, sesuai dengan judul artikel ini, yaitu: “Terminal Nganjuk, dengan 1001 pedangan asongannya”. Maksud dari 1001 pedagang di sini adalah volume
pedangan asongan yang sangat banyak, dengan berbagai jualan yang dibawa pedagang.
Cerita ini ketika saya naik bis Jaya dari surabaya
mau ke ponorogo, ketika bis masuk ke terminal nganjuk. Terlihat kumpulan
pedagang sudah siap masuk ke bis mau melapakan dagangannya seperti halnya
penumpang kekurangan bis, hehehe.
Salah satu foto pedangan asongan bersiap berjualan di bis SR yang hendak berhenti
Setelah bis berhenti dan membuka pintunya, dengan
semangat 45 para pedangan dengan jargon masing-masing menawarkan dagangannya,
misalnya saja bapak dengan nama samaran superman berkata: “mizone mizone, aqua,
teh masih dingi-dingin” dengan jualan
bermacam-macam air minum. Beda lagi
dengan bapak dengan nama samaran batman, beliau berkata: “tahu-tahu,
lumpia-lumpia, nasi-nasi masing hangat” dan lainya.
Sekitar 10 atau lebih biasanya penjual yang
mengepung satu unit bis, bagi PO yang melewati terminal nganjuk pastinya sudah
biasa ataupun bagi penumpang. Baiknya
untuk penumpang yang lagi lapar atau haus bisa membeli makanan atau minuman
dengan banyak pilihan, tetapi sangat mengganggu bagi penumpang yang lain dengan
volume pedagang yang sangat banyak ini.
Terlepas dari itu, mari hormati propesi mereka
sebagai pedagang asongan dengan catatan tidak menggangu perjalanan kita.
Saran saja,
ketika para pedagang menawarkan daganganya, kalau anda tidak membeli cukup
bilang tidaks aja dan kasih senyum manis ke pedagangnya.
Inilah cerita, cerita penumpang bis AC Tarif Biasa,
inilah Indonesia dengan berbagai kisah. Hehehe
Catatan: jaga barang anda ketika para pedagang masuk
menawarkan daganganya karena kondisi berdesak-desakan menimbulkan kesempatan
untuk para pencopet untuk beraksi. Selalu wapada!
0 comments