Saturday, June 18, 2016

Terminal Nganjuk, dengan 1001 pedangan asongannya

Foto kondisi terminal Nganjuk sore hari

Terminal Nganjuk - Cerita ini pasti pernah dialami oleh penumpang bis ATB atau bis bumel, sesuai dengan judul artikel ini, yaitu: “Terminal Nganjuk, dengan 1001 pedangan asongannya”. Maksud dari 1001 pedagang di sini adalah volume pedangan asongan yang sangat banyak, dengan berbagai jualan yang dibawa pedagang.

Cerita ini ketika saya naik bis Jaya dari surabaya mau ke ponorogo, ketika bis masuk ke terminal nganjuk. Terlihat kumpulan pedagang sudah siap masuk ke bis mau melapakan dagangannya seperti halnya penumpang kekurangan bis, hehehe.
Salah satu foto pedangan asongan bersiap berjualan di bis SR yang hendak berhenti

Setelah bis berhenti dan membuka pintunya, dengan semangat 45 para pedangan dengan jargon masing-masing menawarkan dagangannya, misalnya saja bapak dengan nama samaran superman berkata: “mizone mizone, aqua, teh masih dingi-dingin”  dengan jualan bermacam-macam  air minum. Beda lagi dengan bapak dengan nama samaran batman, beliau berkata: “tahu-tahu, lumpia-lumpia, nasi-nasi masing hangat” dan lainya.

Sekitar 10 atau lebih biasanya penjual yang mengepung satu unit bis, bagi PO yang melewati terminal nganjuk pastinya sudah biasa ataupun bagi penumpang.  Baiknya untuk penumpang yang lagi lapar atau haus bisa membeli makanan atau minuman dengan banyak pilihan, tetapi sangat mengganggu bagi penumpang yang lain dengan volume pedagang yang sangat banyak ini.
Terlepas dari itu, mari hormati propesi mereka sebagai pedagang asongan dengan catatan tidak menggangu perjalanan kita. 

Saran saja, ketika para pedagang menawarkan daganganya, kalau anda tidak membeli cukup bilang tidaks aja dan kasih senyum manis ke pedagangnya.

Inilah cerita, cerita penumpang bis AC Tarif Biasa, inilah Indonesia dengan berbagai kisah. Hehehe


Catatan: jaga barang anda ketika para pedagang masuk menawarkan daganganya karena kondisi berdesak-desakan menimbulkan kesempatan untuk para pencopet untuk beraksi. Selalu wapada!
Load disqus comments

0 comments